Salam Sukses dan Sehat Selalu

Sabtu, 02 Juli 2011

Bekerja Tanpa Melamar

Umumnya kalau orang mau bekerja harus melamar terlebih dahulu, banyak yang berusaha melamar kesana kemari tanpa hasil, atau bahkan sudah bosan akhirnya putus asa, menjadi pengangguran.
Tapi lain dengan pengalaman aku waktu mendapatkan pekerjaan pertama tanpa harus susah-susah melamar terlebih dahulu, mungkin anda penasaran bagaimana caranya.?

Pekerjaan pertamaku

Mungkin sudah suratan takdir, bahwa aku mendapat pekerjaan tanpa harus menulis lamaran pekerjaan. Mulanya memang tidak disengaja, di sekitar pertengahan tahun 1976 ketika kami sebagai mahasiswa sedang duduk-duduk di depan kampus menunggu kuliah yang tidak jelas, tiba-tiba temanku, namanya Eddy "Dicky" Soedigdjo, dia berdiri dan berkata "siapa yang mau kerja?", aku pikir dia bercanda, terus aku bilang "Dick.. aku mau coba dech..., emangnya kerja apaan?", terus dia bilang "kerja nungguin rig (bor)...". 

Terus aku pikir wah kerjaan orang sipil nikh... bukan kerjaan geologi, aku kan kuliah di geologi bukan di sipil... tapi aku pikir nggak apa lah hitung-hitung cari pengalaman, daripada bengong nungguin kuliah yang belum pasti ada tiap hari di kampus.
Terus aku tanya lagi "gimana caranya?", dia jawab "Ness, entar hari senin kamu dateng aza ke Jalan Bengawan 5 atau 3 (aku lupa), terus tanya yang namanya Pak Benyamin", terus aku bilang lagi "oke dech ntar senin aku kesana".

Begitu aku dapat keterangan dari Dicky untuk datang ke Pak Benyamin, sore itu aku langsung ke pusat buku loakan di daerah Cikapundung untuk cari buku-buku sipil tentang pemboran, aku dapat yang namanya ASTM Manual Book, aku lihat lumayan tebal juga, sekitar 2 cm, tapi besarnya setengah kertas ukuran folio, lumayan juga nikh bacanya pikirku, terus selama 3 malem sampe hampir-hampir pagi aku baca terus tentang pemboran, pengetesan hasil pemboran, ada yang namanya SPT (Standard Penetration Test), terus ada lagi Permeability test dan banyak lagi lain-lainnya, aku sudah lupa, pokoknya sampe ngelontok.

Suzuki trail TS-100
Tibalah di hari senin yang kutunggu-tunggu, sekitar jam 8 pagi aku sudah siap-siap dengan motor Suzuki trail TS-100 kebanggaanku berangkat dari jalan Semar (jalan Purabaya) menuju ke Jalan Bengawan (dekat gereja), pakaiannya agak rapih dikit....
Sesampainya di Jalan Bengawan 5, terus aku tanya rumahnya Pak Benyamin, akhirnya ketemu juga, beliau sudah menunggu, terus saya disuruh duduk.. aku sudah deg-degan, wah bakal ditanya apa saja nikh?, maklum nggak pernah tahu yang namanya test atau wawancara pekerjaan.
Aku bilang "nama saya Johaness Djuharlan, disuruh teman saya Dicky menghadap pak Benyamin", terus dia bilang "oh....", kemudian beliau masuk sebentar ke kamarnya, keluar lagi membawa kertas dan sebuah amplop putih... wah, aku sudah mulai gemetaran mau disuruh apaan nikh?.

Terus pak Benyamin berkata "begini saudara Johaness, besok saudara ke Jakarta ketemu pak Rudy di PT Wiratman and Associates jalan Kaji, di dalam amplop ini sudah ada tiket untuk berangkat ke Palu, bersama sama pak Susanto, disana sudah menunggu tim pemboran, dan ini uang saku untuk ke Jakarta", sambil memberikan amplop putih itu... aku cuman terbengong-bengong, aku pikir mau di test apa, tahunya disuruh langsung berangkat ke Palu, Sulawesi Tengah.

Begitu aku meninggalkan rumah pak Benyamin tak lupa mengucapkan terimakasih, saking senangnya trail-ku langsung aku gas kencang-kencang,
sambil berteriak "aku kerjaaaaaa....", sampai di rumah aku langsung sujud syukur, kemudian memberitahu saudara-saudara bahwa aku sudah dapat kerjaan..., motorku aku langsung tancap ke Subang, ngasih tahu Ibu Bapakku bahwa besok aku akan berangkat ke Jakarta, ibuku cuman bengong... nggak nyangka orang semacam aku bisa dapat kerjaan..., sambil menangis dia berkata "hati-hati disana di lembur orang, harus bisa jaga diri, ibu cuman bisa mendo'akan saja", aku yang menjadi terharu, aku tidak mau memberati beban orangtua, aku bertekad untuk mendapatkan pekerjaan dan bisa meringankan mereka untuk bayar kuliah.. hanya itu niatku.....

Eddy "DQ" Soedigdjo
Besoknya aku langsung berangkat ke Jakarta naik bis, menuju ke jalan Kaji padahal seumur-umur aku baru kali itu datang ke Jakarta Ibukota Indonesia, kata orang kota yang super sibuk. Akhirnya sesudah mencari cari kesana kemari bisa juga bertemu dengan orang-orang yang disebutkan tadi, aku disuruh nginap di penginapan daerah Pejompongan, menunggu keberangkatan pesawat hari Rabu-nya.
Aku bingung... aku naik mobil aza bisa muntah apalagi naik pesawat... ah bisa bikin malu aza nantinya, gimana cerita selanjutnya, lihat saja di tulisan Pertama kali naik pesawat.....

Di tulisan ini, aku mengucapkan terimakasih buat temanku Eddy "DQ" Soedigdjo, Bapak Benyamin dari PT Wiratman and Associates, yang telah menghantarkan aku untuk memberikan pekerjaan pertamaku tanpa harus melamar terlebih dahulu, tanpa perantaraan beliau-beliau tentulah aku tidak mungkin bisa mendapatkan pekerjaan begitu mudah, dan harus melamar pekerjaan seperti orang lain pada umumnya.


Tips:

Ada beberapa hikmah yang bisa kita dapatkan dari pengalamanku ini:
1). Raihlah pada kesempatan pertama, jangan tunggu orang lain yang mendahului untuk meraihnya.
2). Keberanian untuk melakukan tindakan, tanpa aku melakukan aksi menanyakan tentang pekerjaan yang ditawarkan itu, kesempatan itu tidak akan datang.
3). Kesempatan yang kedua belum tentu semudah itu datangnya.
4). Keberanian untuk menghadapi tantangan adalah modal utama untuk berhasil.
5). Jangan anggap pekerjaan yang kita lakukan akan sia-sia di kemudian hari, bersiaplah untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

END

Entri Populer: